Angin Kencang Robohkan Rumah, Imam Mahdi dan Istri Jadi Korban Reruntuhan

bidikkasusonline
0

  


KEDIRI, bidikkasusonline - Imam Mahdi tak pernah menyangka, obrolan ringan bersama istrinya tentang renovasi rumah, berubah menjadi kenyataan pahit. Rumah sederhananya yang berlokasi di Dusun Tugumulyo, Desa Tugu, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, rusak berat akibat terjangan angin kencang. Ia kini hanya bisa berharap pada uluran tangan pemerintah untuk membangun kembali tempat tinggalnya.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam, 9 Mei, sekitar pukul 19.30 WIB. Cuaca kala itu sangat buruk. Hujan deras mengguyur tanpa henti sejak sore hari, disertai angin kencang yang menambah suasana mencekam.

Saat itu, Imam tengah duduk santai di ruang keluarga bersama sang istri, Siti Cholifah. Mereka berbincang ringan, selepas Imam memimpin salat Isya di musala yang berada tepat di samping rumahnya.

"Tadi istri sempat bilang pengin merenovasi rumah ini, karena sudah banyak bagian yang lapuk. Eh, tidak lama setelah dia mengucapkannya, tiba-tiba suara keras terdengar," kenang Imam.

Tiba-tiba, suara benturan keras terdengar dari atas. Brakkk!—atap dan sebagian tembok bagian atas rumah roboh dan langsung menimpa mereka berdua. Dalam hitungan detik, listrik padam, rumah menjadi gelap total.

Dalam kondisi panik dan gelap gulita, Imam meraba-raba tubuh istrinya yang tertimpa puing-puing. Ia berusaha membopong tubuh Siti, namun gagal karena kondisi fisiknya yang lemah. Imam memang memiliki riwayat penyakit asma, dan saat itu, sesak napasnya kambuh.

“Saya sudah coba angkat istri, tapi tidak kuat. Akhirnya saya teriak minta bantuan warga sekitar,” ujarnya dengan suara berat, sesekali menghirup inhaler untuk mengatur napasnya.

Beruntung, para tetangga segera datang membantu. Setelah Siti berhasil dievakuasi, Imam langsung memeriksa dua cucunya, Ziarotus Sahwa dan Fadil Safa Ibrahim Umam, yang biasanya duduk menonton televisi di ruang keluarga. “Alhamdulillah, saat kejadian mereka ada di kamar, dan kamarnya tidak kena apa-apa,” ucap Imam penuh syukur.

Siti Cholifah segera dibawa ke RSUD Kabupaten Kediri (RSKK). Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya luka serius di bagian belikat kanan dan gegar otak ringan. Hingga kemarin, Siti masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Alhamdulillah kondisinya mulai membaik, meski masih harus dirawat. Lukanya cukup dalam," ujar Imam.

Kerusakan rumah sangat parah. Atap ruang keluarga, ruang makan, dan beberapa kamar hancur. Tembok yang dulunya menjulang enam meter kini hanya tersisa empat meter. Imam kini tidur di musala dekat rumahnya, tempat ia biasa menjadi imam salat.

“Cucuku juga kami ungsikan ke rumah kerabat karena tidak mungkin tinggal di rumah yang roboh seperti ini,” katanya.

Kerugian tidak hanya pada bangunan. Perabot rumah tangga juga porak poranda. Televisi rusak parah, kulkas remuk, bahkan lantai rumah juga pecah akibat tertimpa puing.

"Kalau saat itu saya atau istri tepat di bawah yang ambruk, mungkin kondisinya lebih buruk lagi," tambahnya seraya menunjukkan lantai rumah yang penuh retakan.

Atas kejadian ini, Imam Mahdi berharap pemerintah desa maupun kabupaten dapat memberikan bantuan rehabilitasi. Setidaknya agar ia bisa membangun kembali rumahnya yang kini hampir rata dengan tanah.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri, Sulistyo Budi, menyampaikan bahwa pihak BPBD telah menyalurkan bantuan darurat. “Kami sudah kirimkan bantuan logistik, pakaian, perlengkapan dapur, kasur, serta kebutuhan dasar lainnya,” ungkapnya.

Dia juga menambahkan bahwa tim dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) serta BPBD akan segera melakukan survei lapangan untuk asesmen kerusakan dan tindak lanjut bantuan perbaikan rumah.(Red.R)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)