Puluhan Lansia di Blitar Diduga Alami Keracunan Usai Konsumsi Takjil Posyandu, 19 Masih Dirawat

bidikkasusonline
0

  


Blitar,  bidikkasusonline– Sebanyak 60 warga lanjut usia (lansia) di wilayah Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, dilaporkan mengalami gejala keracunan secara massal setelah mengikuti kegiatan posyandu lansia pada Sabtu (10/5). Diduga kuat, kolak kacang hijau yang dibagikan sebagai makanan pendamping menjadi pemicu insiden tersebut.

Hingga Senin (12/5/2025), tercatat 19 lansia masih menjalani perawatan intensif di beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik setempat. Sisanya telah diperbolehkan pulang setelah kondisi membaik.

"Total ada 60 warga yang terdampak. Saat ini tinggal 19 orang yang masih memerlukan perawatan. Kami terus memantau perkembangannya," ungkap Kepala Dusun Sidorjo, Desa Sidomulyo, Ponidi, saat dikonfirmasi oleh wartawan.

Para lansia mengeluhkan gejala berupa mual, muntah, dan diare beberapa jam setelah menyantap kolak yang dibagikan saat kegiatan tersebut. Ponidi menjelaskan bahwa selama ini makanan serupa kerap disajikan tanpa masalah. "Biasanya aman-aman saja, mungkin kali ini ada faktor lain yang belum kami ketahui," ujarnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Ponidi menyampaikan permohonan maaf kepada para lansia dan keluarganya atas kejadian yang tidak diharapkan tersebut. "Kami dari perangkat desa benar-benar tidak menyangka. Ini bukan kesengajaan, tapi musibah. Kami doakan semua segera pulih," ucapnya dengan tulus.

Sementara itu, pihak kepolisian juga telah turun tangan. Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Tim telah mengamankan sisa makanan yang dicurigai sebagai penyebab dan mengirimkannya ke laboratorium Polda Jawa Timur untuk uji sampel.

"Penanganan kasus ini masih berjalan. Kami menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pastinya. Kami mohon kesabaran dari semua pihak," ujar Ipda Putut.

Pemerintah daerah juga tengah mengkaji kemungkinan peningkatan pengawasan terhadap konsumsi pangan dalam kegiatan sosial masyarakat, khususnya yang melibatkan kelompok rentan seperti lansia.(red.a)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)