Waisak Penuh Khidmat, Umat Buddha Tulungagung Jalani Malam Suci dengan Puja dan Meditasi

bidikkasusonline
0

  


Tulungagung, bidikkasusonline – Dalam suasana yang penuh ketenangan dan makna spiritual, umat Buddha di Vihara Buddha Loka, Kabupaten Tulungagung, memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE / 2025 M dengan rangkaian ritual puja bhakti yang berlangsung hingga tengah malam, Senin (12/5/2025).

Perayaan yang digelar di bawah cahaya bulan purnama tersebut diawali dengan Pradakshina, yaitu berjalan mengelilingi altar utama searah jarum jam sebagai bentuk penghormatan kepada Triratna. Ritual kemudian dilanjutkan dengan meditasi hening di dalam ruang ibadah (Dhammasala) menjelang momen puncak detik-detik Waisak.

“Kami memohon kepada anggota Sangha yang mulia untuk memperbarui sila, yakni Pancasila Buddhis, sebagai bagian dari pemurnian diri,” terang Pandita Vihara Buddha Loka, Sugianto Gandikha, Selasa (13/5/2025).

Puncak perayaan diisi dengan pembacaan pesan Waisak dari Sangha Theravada Indonesia yang menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat. Persembahan simbolik berupa bunga, dupa, lilin, serta prosesi tirta parita atau penyemprotan air suci oleh anggota Sangha juga turut mewarnai malam suci tersebut.

“Pesan Waisak tahun ini sangat relevan, yaitu menanamkan cara berpikir yang bijaksana. Jika masyarakat bisa bersikap arif dalam menghadapi berbagai persoalan, maka akan lahir bangsa yang berakhlak luhur,” ujar Sugianto.

Tak hanya berlangsung satu malam, umat Buddha di Tulungagung juga telah menjalani rangkaian kegiatan selama satu bulan penuh dalam rangka pendalaman ajaran Dhamma. Penutupan kegiatan tersebut dilakukan pada Selasa sore dengan puja bhakti sebagai wujud refleksi dan penghormatan.

“Seluruh prosesi ini menjadi sarana umat untuk menelusuri kembali perjalanan spiritual Sang Buddha hingga mencapai pencerahan. Kami meneladani semangat dan perjuangan beliau menuju pembebasan,” tambahnya.

Rangkaian acara ditutup dengan karapatha, yakni penghormatan sebanyak tiga kali di hadapan altar Buddha sebagai simbol penghargaan dan pengabdian penuh pada ajaran Dharma.

Perayaan Waisak di Tulungagung ini tidak hanya menjadi momentum keagamaan, tetapi juga pengingat nilai-nilai universal seperti cinta kasih, kedamaian, dan kebijaksanaan yang relevan untuk semua umat manusia, tanpa memandang keyakinan. (red.R)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)