Surabaya, bidikkasusonline – Momentum libur panjang dalam rangka perayaan Hari Raya Waisak membawa dampak positif terhadap sektor pariwisata dan industri perhotelan di Jawa Timur. Sejumlah kawasan mencatat lonjakan tingkat okupansi hotel sejak Sabtu (10/5) hingga Selasa (13/5/2025).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Dwi Cahyono, menyampaikan bahwa kenaikan signifikan terlihat di destinasi wisata unggulan seperti Kota Malang dan Batu.
“Kedua daerah ini masih menjadi pilihan utama para pelancong, khususnya wisatawan domestik dari Jawa Timur dan sekitarnya,” jelas Dwi saat diwawancarai oleh detikJatim.
Selama libur Waisak, tingkat keterisian kamar hotel di Malang dan Batu rata-rata mencapai 70 persen. Kondisi ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan libur panjang dengan berlibur dan menginap di hotel atau sekadar melakukan staycation bersama keluarga.
Tidak hanya di kota wisata, lonjakan okupansi juga tercatat di Kota Surabaya. Menurut Dwi, hal ini didorong oleh penyelenggaraan berbagai acara oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya selama bulan Mei 2025.
"Okupansi hotel di Surabaya melonjak hingga 80 persen. Peningkatan ini sangat berkaitan dengan banyaknya agenda hiburan dan budaya yang digelar Pemkot,” jelasnya.
Persentase tersebut jauh di atas rata-rata okupansi harian yang biasanya hanya berkisar antara 30 hingga 40 persen.
Dwi menambahkan, strategi menyelenggarakan event saat momen-momen libur seperti ini terbukti mampu menarik wisatawan dan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata dan perhotelan.
“Sinergi antara agenda wisata dan promosi budaya lokal sangat penting untuk terus didorong guna mempertahankan tren positif ini ke depan,” pungkasnya. (Red.R)
