Kediri bidikkasusonline – Harapan petani Ngancar untuk mendapat aliran air lancar pupus sudah. Proyek irigasi yang dijanjikan malah berubah menjadi skandal memalukan. Rp195 juta dana publik diduga raib lewat laporan pertanggungjawaban palsu.
Hasil audit menunjukkan indikasi kuat manipulasi: kegiatan yang dilaporkan tak pernah ada, harga material melambung, dan dokumen SPJ yang tidak sesuai kenyataan. Fakta ini mengecewakan warga yang sejak awal menanti manfaat proyek tersebut.
Kepala Desa Margourip mencoba menepis tudingan. Ia mengklaim hanya sebagai fasilitator. Namun, pernyataan itu dianggap mengada-ada oleh warganya sendiri. Mereka mendesak aparat hukum memeriksa sang kades secara serius.
“Kalau kades bilang tidak tahu, itu sulit dipercaya. Semua kegiatan kan lewat dia,” ucap salah satu warga dengan penuh amarah.
Kepolisian kini menangani kasus ini. Mereka berjanji akan membuka tabir penyimpangan dan menyeret para pelaku ke meja hijau. Transparansi penuh menjadi tuntutan masyarakat.
Warga berharap, aparat penegak hukum tidak hanya menindak pelaku teknis, tetapi juga mencari dalang utama di balik kasus yang merugikan rakyat kecil. Sebab, bagi petani, hilangnya dana irigasi sama artinya dengan hilangnya masa depan.
(red.FR)