Kediri bidikkasusonline – Bagi petani Desa Padangan, saluran irigasi adalah penopang utama kehidupan. Namun kini masa depan mereka terancam karena dugaan korupsi proyek P3TGAI senilai Rp195 juta.
Proyek yang seharusnya menghadirkan harapan justru berubah jadi bencana. Material berkualitas rendah dipakai, dana dipotong untuk aspirator, dan pekerja diduga tidak tercatat dengan benar.
Ketua HIPPA, yang ditunjuk sebagai pelaksana, mengaku tidak memahami aturan teknis. Fakta ini menimbulkan kecurigaan bahwa penunjukan dilakukan tanpa mempertimbangkan kompetensi.
Kepala Desa pun ikut disorot karena tidak mau memberi klarifikasi. Publik menilai, ia tak bisa lepas tangan dari kasus ini.
Jika irigasi gagal berfungsi, maka sawah-sawah warga akan kekurangan air. Produktivitas pertanian pun terancam turun drastis.
Masyarakat berharap aparat hukum segera bertindak. Mereka menegaskan, masa depan petani tidak boleh dikorbankan demi keuntungan segelintir orang.
(red.FR)