SURABAYA, bidikkasusonline – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Immanuel Ebenezer, mengalami insiden kurang menyenangkan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke UD Sentoso Seal, sebuah perusahaan komponen otomotif di Jalan Margomulyo, Surabaya, pada Kamis (17/4/2025). Kunjungan mendadak ini nyaris tak membuahkan hasil karena pihak perusahaan sempat enggan membuka pintu.
"Saya hampir tidak bisa masuk. Ini sangat disayangkan. Ada kesan seolah-olah perusahaan tidak transparan terhadap keberadaan negara," ucap Wamenaker yang akrab disapa Noel, usai akhirnya diperkenankan masuk ke area perusahaan.
Kuat Dugaan Ada Praktik Penahanan Ijazah dan Potongan Gaji Saat Ibadah
Sidak dilakukan menyusul laporan masyarakat dan viralnya isu terkait dugaan penahanan ijazah para karyawan serta praktik pemotongan gaji saat pegawai melaksanakan Salat Jumat. Hal ini langsung ditanggapi serius oleh Noel, yang menyatakan bahwa tindakan semacam itu melanggar hukum dan prinsip kemanusiaan.
"Ini bukan hanya pelanggaran administratif, ini soal hak dasar warga negara. Ijazah adalah hak pribadi, bukan milik perusahaan," tegasnya.
Noel juga mengungkapkan rasa kecewanya karena masih ada perusahaan yang menahan dokumen penting seperti ijazah untuk menekan karyawannya.
"Apalagi ada laporan bahwa kalau karyawan izin salat Jumat, gajinya dipotong. Ini perlakuan yang sangat tidak beradab. Agama dan ibadah dilindungi oleh konstitusi negara," ungkap Noel geram.
Perlakuan Perusahaan Dinilai Melecehkan Kehadiran Negara
Dalam penuturannya, Noel juga menyinggung soal minimnya penghormatan perusahaan terhadap pejabat negara, karena sebelumnya Wawali Surabaya Armuji juga sempat mendapat perlakuan serupa dari perusahaan yang sama.
"Ternyata bukan hanya Pak Armuji yang tak dihargai, saya pun hampir alami hal yang sama. Ini bisa menjadi contoh buruk bagi dunia industri jika tidak segera ditindak," ujar Noel dengan nada kecewa.
Serukan Tindakan Tegas: Negara Tak Boleh Dilecehkan
Noel menegaskan bahwa pemerintah tidak akan diam melihat perusahaan-perusahaan yang berani melanggar aturan. Ia mendesak agar tindakan tegas segera diambil terhadap UD Sentoso Seal.
"Negara harus hadir. Jangan sampai dunia kerja menjadi tempat eksploitasi terselubung. Kasus seperti ini harus dijadikan pelajaran bagi semua perusahaan di Indonesia,” tegasnya.
Pemerintah pusat, melalui Kementerian Ketenagakerjaan, akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sistem ketenagakerjaan di berbagai daerah, agar tidak terjadi pelecehan terhadap hak-hak pekerja.
Minta Pemprov Jatim Aktif Tegakkan Perda
Noel juga meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk lebih aktif dalam menegakkan Peraturan Daerah yang telah melarang praktik penahanan ijazah. Ia menyebut bahwa regulasi yang sudah dibuat harus benar-benar dijalankan.
"Jika aturan itu hanya di atas kertas, maka siapa pun bisa melanggarnya. Ini bukan sekadar masalah teknis, ini soal keadilan sosial dan penghargaan terhadap hak pekerja," tutupnya.(Red.R)
