KEDIRI, bidikkasusonline – Para warga binaan di Lapas Kelas IIA Kediri menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Meskipun memiliki keterbatasan lahan, mereka tetap produktif dengan menanam terong sebagai bentuk kontribusi nyata.
Empat narapidana secara aktif membudidayakan tanaman terong di area Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Kulon Kali (SAE Lakuli), yang berlokasi di Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto. Lahan seluas 300 meter persegi tersebut dimanfaatkan secara optimal hingga berhasil menghasilkan panen sebanyak 1,8 ton dari 12 kali masa panen.
Kepala Lapas Kediri, Solichin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang menekankan pentingnya peran lembaga pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan.
“Ini adalah bentuk nyata dedikasi kami dalam memperkuat ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan,” ujar Solichin.
Program ini tidak hanya berfokus pada hasil pertanian, namun juga menanamkan nilai-nilai keterampilan hidup kepada warga binaan. Keempat napi tersebut turut terlibat penuh dalam seluruh proses pertanian, mulai dari penyemaian benih, pemeliharaan, pemupukan, hingga panen. Setelah panen, mereka kembali melakukan pemupukan sebagai persiapan masa tanam berikutnya.
“Harapan kami, ilmu pertanian yang mereka kuasai selama di dalam lapas ini bisa menjadi bekal berguna ketika mereka kembali ke tengah masyarakat,” lanjut Solichin.
Sebagian besar hasil panen disalurkan kepada pihak ketiga sebagai penyedia logistik bahan makanan (bama), dan sebagian lainnya diberikan kepada masyarakat sekitar, sebagai bentuk kontribusi sosial dari warga binaan.
Berdasarkan laporan wartawan Radar Pos Kediri, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga menjadi wadah pembinaan keterampilan bagi warga binaan. Mereka diberdayakan agar mampu beradaptasi dengan dunia kerja ketika bebas nanti.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memastikan bahwa para warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga dipersiapkan secara matang untuk kembali ke masyarakat,” kata Solichin.
Ia juga berharap, kegiatan positif seperti ini mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap Lapas Kediri sebagai lembaga yang tidak hanya menegakkan pemasyarakatan, tetapi juga berperan aktif dalam proses rehabilitasi dan penguatan kapasitas sosial warga binaan.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang berdampak luas, baik untuk warga binaan maupun untuk lingkungan masyarakat secara umum,” tutupnya.(Red.R)
