Ribuan Jemaah Padati Tahlil 40 Hari Gus Lik, Doa Meluber hingga ke Jalan Raya

bidikkasusonline
0



KEDIRI, bidikkasusonline - Lautan manusia memenuhi beberapa ruas jalan sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Assa’idiyah Jamsaren. Ribuan jemaah dari berbagai daerah itu kompak memanjatkan doa dalam peringatan 40 hari wafatnya kiai karismatis Kota Kediri tersebut pada Kamis (31/10) malam lalu.

Lautan jemaah mengular di sepanjang Jl HOS Cokroaminoto. Tepatnya di depan Langgar Kulon, tempat doa bersama digelar.

Ribuan jemaah yang duduk beralaskan tikar dan plastik itu juga menyebar hingga di Jl Joyoboyo, Jl Kilisuci, hingga Jl Pattimura.

Di Jl Pattimura, barisan jemaah bahkan hingga mencapai area depan Pasar Setonobetek yang berjarak sekitar 400 meter dari lokasi tahlil.

Jemaah yang hadir pun berasal dari berbagai daerah di sekitar Kota Kediri.

Ahmad, 56, jemaah asal Kecamatan Gurah sudah tiba sejak pukul 18.30. Karena ruas jalan di dekat Ponpes Assa’idiyah sudah penuh, dia memilih berdoa di barisan Jl Pattimura.

“Dari dulu memang selalu ikut pengajiannya (Gus Lik, Red). Sekarang pun kalau masih sanggup, saya pasti selalu ikut,” ujarnya.

Dalam peringatan 40 hari yang digelar Kamis (31/10) malam, beberapa ulama juga nampak hadir. Pembacaan tahlil dipimpin oleh Kiai Ahmad Sholeh Abdul Djalil. Jemaah yang berdoa secara khusyuk pun terlihat beberapa kali menyeka air mata saat melafalkan doa.

KH Anwar Iskandar selaku kakak ipar almarhum Gus Lik menyampaikan terima kasihnya kepada para ulama dan jemaah yang hadir. Secara khusus, ulama yang juga ketua MUI pusat itu menyampaikan pesan perdamaian di masa Pilkada 2024.

Apalagi, acara peringatan 40 hari wafatnya Gus Lik itu juga dihadiri dua tokoh dari kandidat Wali Kota Kediri.

Yakni, Calon Wakil Wali Kota Kediri nomor urut 01 Qowimuddin Thoha, dan Ketua Tim Pemenangan Paslon 02 Abdullah Abu Bakar yang duduk bersebelahan. “Ini simbol pesta demokrasi. Bisa saja beda pilihan, tapi tetap bersatu,” pesannya.

Ulama yang akrab disapa Gus War itu juga menyampaikan rasa syukurnya dengan kehadiran ribuan jemaah dalam majelis pengajian tersebut.

“Menawi keluarga mriki lan kanca-kanca dalam menghormati panjenengan kurang sae, saya mewakili semua keluarga nyuwun ngapunten ingang sekatah-katahipun,” ujarnya.

Gus War menambahkan, sebaik-baiknya pemberian atau hadiah adalah doa dari orang hidup kepada orang mati. Oleh sebab itu, dengan doa yang dilantunkan jemaah untuk Almarhum Gus Lik, dia meyakini itu merupakan perbuatan yang baik dan menyenangkan bagi mendiang.

“Hari ini kami yakin, Pak Lik lagi senang-senangnya karena didoakan orang sebanyak ini. Masya Allah. Akhirnya Pak Lik juga mendoakan panjenengan,” tandasnya.

Dalam doa bersama itu, nampak pula beberapa orang yang membagikan makanan ringan dan minuman gratis bagi jemaah. Fasilitas gratis itu diberikan oleh paguyuban pedagang yang juga jemaah pengajian rutin yang digelar Ponpes Assa’idiyah tersebut. (Red.D)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)